Konstruksi Gedung Kesehatan
Gedung kesehatan tergolong sebagai fasilitas vital yang wajib dimiliki setiap kota. Agar penggunaannya tahan lama maka konstruksi gedung berbeda dari bangunan lainnya. Biasanya pengerjaan pembangunan gedung kesehatan dilakukan oleh jasa kontraktor. Di Indonesia jasa tersebut sudah banyak, namun rekomendasi terbaik hanya PT Arenti Advance Solusi.
Jasa kontraktor yang ditawarkan tidak hanya gedung kesehatan saja, tetapi perusahaan dapat menangani pembangunan gedung industri, gedung perkantoran, gedung penginapan, hingga gedung perbelanjaan. Dalam proses pembangunannya juga sangat profesional karena ditangani oleh ahli yang telah berpengalaman. Terlebih lagi hasil pengerjaannya menampilkan kualitas mendetail, kokoh, tidak mudah rapuh, dan tahan badai.
Apa Itu Konstruksi?
Pertama pahami dahulu konstruksi adalah kegiatan pembangunan sarana-prasarana, biasanya populer dengan sebutan infrastruktur. Proyek pembangunan gedung sebaiknya dikerjakan dengan melibatkan orang-orang yang memiliki latar belakang pendidikan teknik arsitektur dan teknik sipil.
Konstruksi bangunan yang menjadi penopang dari gedung secara menyeluruh. Misalnya, pengerjaan gedung kesehatan harus benar-benar mengoptimalkan kebutuhan masyarakat. Kini tidak jarang gedung kesehatan dengan desain inovatif, tetapi pada dasarnya harus dibuat sesuai standar.
Gedung kesehatan juga memiliki tipe bangunan, mulai dari gedung berskala kecil dan gedung berskala besar. Berawal dari penentuan konstruksi sekaligus memilih model, kerangka yang digunakan, dan lokasi yang tepat. Idealnya setiap proyek konstruksi ditangani oleh insinyur desain, arsitek proyek, dan manajer proyek. Orang-orang ini merupakan profesional dengan segudang pengalaman.
Sementara, pekerjaan lapangan ditangani oleh buruh bangunan, pertukangan, dan ahli bangunan yang diawasi oleh mandor. Orang-orang inilah yang mengerjakan fisik gedung kesehatan hingga selesai.
Setiap orang yang terlibat dalam proyek konstruksi akan saling bekerjasama satu sama lain. Sehingga, hasil akhir gedung sesuai dengan standard yang ditetapkan dan permintaan client.
Tips Pemilihan Lokasi Gedung
Hal pertama dan wajib ditentukan adalah memilih lokasi pembangunan gedung kesehatan. Berikut ini tips pemilihan lokasi gedung antara lain.
1. Aksesibilitas
Meninjau aksesibilitas yang strategis, dekat dengan transportasi umum maupun dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi. Selain itu, hendaknya lokasi gedung juga mempermudah jaringan komunikasi. Maksudnya, ketika memasuki gedung masih dapat berkomunikasi melalui smartphone dengan jaringan SIM dan internet. Aksesibilitas mudah dijangkau masyarakat dengan lokasi dekat jalan raya. Diutamakan pula terdapat jalur pedestrian dan dapat diakses penyandang cacat terletak disekitar gedung.
2. Kontur Tanah
Perhatikan kontur tanah akan berpengaruh terhadap perencanaan struktur gedung. Anda harus memilih sebelum pembangunan dimulai. Kontur tanah akan mempengaruhi kondisi tapak bangunan, sistem drainase, dan tinggi bangunan. Apabila Anda buta terhadap pengetahuan kontur tanah, sebaiknya konsultasikan kepada PT Arenti Advance Solusi.
- Fasilitas Parkir
Setiap gedung rumah sakit atau kesehatan wajib menyediakan jalan masuk kendaraan dan pra-sarana parkir. Standard lapangan parkir yang dimiliki rukah sakit sekitar 37,5 meter persegi hingga 50 meter persegi. Fasilitas parkir juga harus dilengkapi sistem keamanan yang memadai, agar pengunjung, keluarga pasien, dan pekerja rumah sakit dapat menitipkan kendaraan tanpa khawatir. Rekomendasi lainnya adalah memasangkan rambu parkir.
4. Ketersediaan Utilitas Publik
Pembangunan gedung kesehatan rupanya harus sesuai dengan keadaan sosial ekonomi daerah tersebut. Maksudnya gedung kesehatan memerlukan air bersih, listrik, tempat pembuangan air kotor, dan jalur telepon. Sehingga, jasa kontraktor yang menanganinya wajib membuat utilitas publik tersebut.
5. Pengelolaan Kesehatan Lingkungan
Gedung rumah sakit juga wajib memperhatikan syarat pengendalian dampak lingkungan, yang terdiri dari :
- Studi kelayakan dampak lingkungan akibat operasi gedung kesehatan seperti rumah sakit terhadap lingkungan disekitar.
- Pelaporan tentang untuk penerapan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) setiap 6 bulan.
- Sistem pengelolaan limbah padat non infeksius dan infeksius.
- Sistem pengelolaan limbah cair yang dibentuk menjadi Instalasi Pengolahan Air Limbah atau IPAL.
- Hospital Waste Water Treatment Plant (HWWTP) dan Sewage Treatment Plan (STP).
- Fasilitas Pengelolaan Limbah Cair dan Padat hasil Instalasi Radiologi.
- Fasilitas Pengolahan Air Bersih supaya menjamin konsumsi air bersih gedung kesehatan aman, terlebih lagi jika lokasinya sulit mendapatkan air bersih.
6. Bebas Kebisingan, Uap, dan Asap
Petugas rumah sakit dan pasien memerlukan ketenangan, oleh karena itu pilihlah lokasi yang jauh dari kebisingan. Disamping itu, lokasi hendaknya dapat menyediakan udara bersih dan menenangkan waktu pemulihan pasien.
Prinsip Umum Pembangunan Gedung Kesehatan
Secara harfiah ketika memangun gedung kesehatan, apabila ditangani jasa kontraktor profesional akan memperhatikan prinsip umum berikut ini.
1. Perlindungan Pasien
Gedung rumah sakit yang ideal tidak begitu banyak lalu lintas karena dapat menggangu pasien dan pelayanan pasien. Bahayanya lagi terhadap pasien bedah akan beresiko tinggi menyebabkan infeksi. Intinya, gedung harus dapat memenuhi persyarata utama bagi layanan pasien rawat inap dan usai pembedahan.
2. Jalur Lalu Lintas Pendek
Pihak kontaktor hendaknya menjaga kebersihan rumah sakit dengan pengamanan setiap langkah perawat, tenaga medis, petugas, pasien, dan pengunjung. Sadari bahwa lalu lalang rumah sakit berjalan cepat. Pasalnya nyawa pasien bergantung pada perawatan, fasilitas, dan kapasitas tim medis. Jangan membuat gedung yang terlalu besar dengan jalan yang terlalu panjang karena memperbanyak langkah saat keadaan darurat.
3. Pemisahan Aktivitas Berbeda
Gedung kesehatan sebaiknya memuat pemisahan antara pekerjaan kotor dan pekerjaan bersih Selain itu, membedakan ruang dengan aktivitas bising dan aktivitas tenang. Dapat Anda lihat pada setiap rumah sakit ruangan pasien juga dibedakan berdasarkan kondisi penyakitnya, misalnya ruangan pasien rawat jalan, rawat inap, dan penyakit serius yang perlu sterilisasi.
4. Kontrol Aktifitas Petugas
Gedung kesehatan juga harus mampu mengontrol aktifitas pengunjung, pasien, dan petugas. Maksudnya, saat tamu berdatangan menjenguk pasien tidak akan mengganggu aktivitas petugas rumah sakit. Dalam hal ini memperhatikan lokasi pos perawat yang harus memberi kemudahan untuk monitoring, membantu pasien, dihubungi oleh keluarga pasien, pengunjung keluar dan masuk unik. Terlebih lagi sebagai upaya antisipasi hal-hal tidak diinginkan seperti bayi hilang dan penularan kuman dari pengunjung.
Alasan Memilih PT Arenti Advance Solusi
Membangun gedung kesehatan memang harus ditangani oleh tangan ahli, rekomendasi paling tepat yakni PT Arenti Advance Solusi. Agar Anda lebih yakin mengapa PT Arenti Advance Solusi merupakanpilihan terbaik dan tidak akan mengecewakan, simak alasan-alasan berikut.
- Penyelesaian proyek pembangunan gedung dengan mengutamakan profesionalitas.
- Pengerjaan didukung dengan tenaga ahli dan tenaga kontraktor yang telah berpengalaman terlibat dalam proyek general contractor.
- Perusahaan menyediakan sistem kontrak kerja yang jelas dan perkiraan kapan pembangunan gedung akan selesai.
- Menggunakan material bangunan yang sesuai standar dan berkualitas.
- Desain, lokasi, struktur ruangan, dan estetika dapat dikonsultasikan.
Mencari kontraktor wajib berhati-hati karena tidak semuanya dapat memberikan hasil yang memuaskan. Hanya PT Arenti Advance Solusi jasa konstruksi bangunan paling direkomendasikan dan berpengalaman. Anda dapat menghubungi nomor telepon (021) 2762-4238 dan via email info@arenti.co.id agar tahu informasi lebih lanjut. Kantor resmi perusahaan beralamat di Ruko Emerald Boulevard AA2/11 Kelurahan Parigi, Kecamatan Pondok Aren, Tanggerang Selatan, Banten.